Keislaman

Harmoni Islam dan Budaya: Merayakan Tahun Baru Islam dengan Kearifan Lokal di Indonesia

Jumat, 5 Juli 2024 | 08:54 WIB

Harmoni Islam dan Budaya: Merayakan Tahun Baru Islam dengan Kearifan Lokal di Indonesia

Tabuik adalah tradisi masyarakat Pariaman yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Upacara Tabuik ini bertujuan untuk memperingati wafatnya cucu Nabi Muhammad Saw yaitu Hussein bin Ali. (Foto: wikipedia)

Tahun Baru Islam atau dikenal sebagai 1 Muharram merupakan salah satu perayaan penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Peringatan ini menandai hijrahnya Nabi Muhammad Saw dari Mekkah ke Madinah, sebuah peristiwa yang sangat bersejarah dalam perkembangan Islam. 


Di Indonesia, peringatan Tahun Baru Islam dirayakan dengan berbagai cara yang tidak hanya mencerminkan nilai-nilai keislaman, tetapi juga kearifan lokal yang kaya dan beragam. Sebagai negara dengan keragaman budaya yang luar biasa, Indonesia memiliki berbagai tradisi lokal yang unik dalam merayakan Tahun Baru Islam. 


Kearifan lokal ini sering kali dipadukan dengan nilai-nilai keagamaan, mencerminkan perpaduan harmonis antara nilai-nilai keislaman dan budaya setempat. Berikut adalah beberapa contoh kearifan lokal dalam peringatan Tahun Baru Islam di Indonesia:


Tabuik di Pariaman, Sumatera Barat

Tabuik adalah tradisi masyarakat Pariaman yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Upacara Tabuik ini bertujuan untuk memperingati wafatnya cucu Nabi Muhammad Saw yaitu Hussein bin Ali. Bentuk Tabuik yang seperti burqa adalah simbol dari malaikat yang membawa jasad Husein terbang, sedangkan puncak tabuik memiliki dua makna yaitu sebagai pembawa berita dan sebagai pelindung bagi seluruh umat islam. Adapun nilai-nilai dari kebudayaan tersebut adalah gambaran perpaduan antara adat dan agama, dan tatanan dalam kehidupan bermasyarakat.


Grebeg Suro di Solo, Jawa Tengah

Grebeg Suro adalah tradisi perayaan Tahun Baru Islam di Kota Solo yang sangat kental dengan unsur budaya Jawa. Upacara ini melibatkan kirab pusaka keraton dan diiringi dengan berbagai pertunjukan seni tradisional. Grebeg Suro juga menjadi momen penting untuk berziarah ke makam leluhur dan mendoakan keselamatan serta kesejahteraan.


Kirab 1 Suro di Yogyakarta 

Di Yogyakarta, peringatan Tahun Baru Islam dikenal dengan Kirab 1 Suro. Tradisi ini melibatkan kirab pusaka dari Keraton Yogyakarta yang dilakukan pada malam 1 Suro. Masyarakat Yogyakarta mempercayai bahwa pusaka-pusaka tersebut memiliki kekuatan spiritual yang dapat memberikan berkah dan keselamatan.


Muludan di Cirebon, Jawa Barat.

Di Cirebon, perayaan Tahun Baru Islam sering kali dirangkaikan dengan Muludan, yaitu peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. Meskipun Muludan secara teknis jatuh pada bulan Rabiul Awal, persiapannya sering dimulai sejak Muharram. Tradisi ini melibatkan berbagai kegiatan keagamaan seperti pengajian, pembacaan sejarah nabi, dan berbagai pertunjukan seni Islam.


Kearifan lokal dalam peringatan Tahun Baru Islam tidak hanya memperkaya budaya Indonesia tetapi juga memperkuat identitas keislaman masyarakat. Melalui integrasi nilai-nilai Islam dengan budaya lokal, umat Muslim di Indonesia dapat merasakan kedekatan yang lebih dalam dengan ajaran agama sambil tetap mempertahankan warisan budaya mereka.


Selain itu, kearifan lokal juga berperan penting dalam membangun kohesi sosial di tengah masyarakat yang beragam. Tradisi-tradisi ini menjadi momen untuk berkumpul, berbagi cerita, dan mempererat tali silaturahmi antar anggota masyarakat, tanpa memandang latar belakang agama atau budaya.


Dengan demikian, peringatan Tahun Baru Islam di Indonesia merupakan cerminan harmonisasi antara nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal. Tradisi-tradisi unik seperti Tabuik, Grebeg Suro, Kirab 1 Suro, dan Muludan memperkaya makna perayaan ini dan memperkuat identitas keislaman serta budaya masyarakat.

 

Dengan demikian, kearifan lokal bukan hanya sekadar warisan budaya, tetapi juga menjadi sarana untuk memperdalam pemahaman dan penghayatan terhadap nilai-nilai agama dalam konteks kehidupan sehari-hari.


Rifa Anggyana, Ketua Pembina IRMA Jawa Barat


Terkait