• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 13 Mei 2024

Hikmah

KOLOM BUYA HUSEIN

Maskulinitas Perempuan 

Maskulinitas Perempuan 
(Ilustrasi: NU Online)
(Ilustrasi: NU Online)

Abu Amr Al-Jahizh (w. 868 M), seorang pemikir muslim besar, sastrawan terkenal, sekaligus teolog dan sejarawan dalam bukunya "Rasail Al Jahiz" menyampaikan pandangan yang menarik tentang posisi perempuan. Ia berpendapat bahwa laki-laki dan perempuan adalah setarasetara. Katanya :


ولسنا نقول، ولا يقول أحد ممّن يعقل: إن النساءَ فوق الرجال، أو دونهم بطبقةٍ أو بطبقتين.. ولكننا رأينا ناساً يزرون عليهن أشد الزراية، ويحتقرونهن أشد الاحتقار، ويبخسونهن أكثر حقوقهن. وأن من العجز أن يكون الرجل لا يستطيع توفير حقوق الآباء والأعمام، إلا بأن ينكر حقوقَ الأمهاتِ والأخوال، (رساءلۢ 3/ ١١٥ )


"Aku tidak mengatakan dan setiap orang yang berakal (berpikir cerdas) tidak akan mengatakan bahwa perempuan lebih tinggi atau lebih rendah, satu tingkat, dua tingkat atau lebih dari laki-laki. Tetapi kita menyaksikan banyak orang yang melakukan pelecehan terhadap kaum perempuan sedemikian jauh, merendahkan mereka sedemikian rendah dan mengurangi sebagian besar hak-hak mereka. Lebih dari itu adalah: laki-laki akan dianggap lemah dan tidak mampu memenuhi hak-hak ayah atau pamannya jika dia tidak merendahkan/meminggirkan hak-hak ibu atau bibinya". (Rasail, vol. III/115).


Kata-kata Al Jahiz ini bermakna bahwa Perempuan memiliki potensi kapasitas intelektual yang sama, setara dengan laki-laki. Tetapi tradisi patriarkhisme yang masih mengakar di banyak komunitas masih memosisikan perempuan lebih rendah dari laki-laki. Perempuan sebagai makhluk subordinat laki-laki.


Tetapi Atha bin Abi Rabah, seorang tokoh ulama ahli fiqih, ahli tafsir dan perawi hadits dari golongan tabi'in, menginformasikan :


قال عطاء بن أبي رباح: كانت عائشة أفقه الناس وأعلم الناس، أحسن الناس رأيا في العامة.


"Sayyidah Aisyah adalah manusia paling faham, paling alim/pintar dan paling cerdas secara umum".


Nama Aisyah pun masuk dalam golongan sedikit sahabat Nabi yang dinobatkan sebagai periwayat hadis terbanyak.


الذهبي في سير النبلاء: مسند عائشة يبلغ ألفين ومئتين وعشرة أحاديث،اتفق لها البخاري ومسلم على مائة وأربعة وسبعين حديثا، وانفرد البخاري بأربعة وخمسين، وانفرد مسلم بتسعة وستين. انتهى.


Imam al Dzahabi dalam "Siyar al Nubala" Sejarah biografi para Intelektual cerdas, menyebutkan : Transmisi hadits Nabi melalui Sayyidah Aisyah mencapai 2200 hadits. 174 disepakati oleh Imam Bukhari dan Muslim. Imam Bukhari mengambil 54 hadits dan Imam Muslim sendiri mengambil 69 hadits dari beliau.


قديما نعتت المرأة القوية الشكيمة والعاقلة (بالمرأة الرجلة)، ووصف (أبو حيان التوحيدي) أم المؤمنين (عائشة) ــ رضي الله عنها ــ بأنها (رجلة العرب) لما تتصف به من صدق الحديث وصدق البأس، وأداء الأمانة.


Dulu perempuan perkasa dan cerdas disebut perempuan maskulin. Abu Hayyan al Tauhidi, seorang filosof, sufi dan sastrawan yang termasuk dalam ulama besar abad ke-4 H menyebut Siti Aisyah umm al Mukminin, dengan sebutan "Rajulah al Arab", Perempuan maskulin Arab. Ini karena kejujuran, ketabahan dan terpercaya.


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU


Hikmah Terbaru