• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Nasional

Gus Hasan: Allah Tak Akan Menolak Doa Orang yang Bertawassul melalui Syuhada Badar

Gus Hasan: Allah Tak Akan Menolak Doa Orang yang Bertawassul melalui Syuhada Badar
Ketua PWNU Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah
Ketua PWNU Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah

Bandung, NU Online Jabar
Ketua PWNU Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah menjelaskan salah satu tradisi Ahlussunah wal Jamaah Nahdlatul Ulama adalah tawassul kepada melalui orang-orang saleh seperti para sahabat Nabi yang gugur pada perang Badar atau syuhada Badar. 

"Dan kenapa kita memperingati haulnya para syuhada Badar? Karena shalawatnya sudah selalu kita lantunkan di setiap acara-acara resmi di Nahdlatul Ulama dan sebagai bentuk tawassul kepada beliau-beliau radliyallahu anhum," jelasnya pada haul Ahli Badar dan para pendiri NU sekaligus Nuzulul Qur’an yang berlangsung di kantor PWNU Jawa Barat, Kota Bandung, Kamis (29/4).

Kiai yang akrab disapa Gus Hasan ini juga mengutip perkataan Kiai sepuh Kediri, Mbah Munir.

"Kalau orang bedoa, tawassul untuk syuhada Badar, tidak pernah akan ditolak doanya oleh Allah SWT," tutur Gus Hasan.

Ia juga mengungkapkan, Ahli Badar ini adalah orang-orang istimewa sehingga, Allah memberikan jaminan ampunan.

"I'malu maa syi'tum fainni qad ghafartu lakum. Bukan apa yang kalian mau, sesungguhnya aku sudah mengampuni dosa-dosa kalian," ungkap Gus Hasan.

Dua hal ini, lanjutnya, diharapkan menjadi cambuk dan penyemangat untuk semua agar mampu berkhidmah di dalamnya.

"Ahli Badr juga sudah melakukan hal yang maksimal untuk berjuang, sehingga islam ini tetap ada di muka bumi," ujar Pimpinan Pondok Pesantren Ashshiddiqiyah Karawang tersebut.

Selain itu, Gus Hasan mengutip doa yang dilantunkan oleh Rasulullah SAW ketika perang Badar agar menjadi penyemangat dalam berkhidmat. 

"Ya rabb, laulam tuhlik hadzihil 'ishobah, lam tu'bat fil ardh. Kalau hari ini musuh kami tidak kau hancurkan, rasanya sudah tidak akan ada lagi yang menyebut engkau dimuka bumi ini," kutipnya.

Hal ini, katanya, menunjukkan orang-orang yang ada di dalam peristiwa tersebut istimewa seperti wafatnya para sahabat, termasuk wafatnya muassis (pendiri) NU yang juga di bulan Ramadhan.

"Mbah Hasyim wafatnya di bulan Ramadhan dan wafatnya peristiwa Perang Badar ini di bulan Ramadhan juga. Mudah-mudahan dua-duanya kita nanti sekaligus memperingati Nuzulul Qur'an ini akan menjadi berkah untuk jam'iyyah kita, menjadikan kita lebih ikhlas dalam berkhidmah," pungkas Gus Hasan.

Acara tersebut diawali dengan tawassul, sambutan-sambutan, pembacaan kitab Jaliyatul Kadar Fi Asma’ Syuhada Badar, taushiyah Rais Syuriyah PWNU Jawa Barat, KH M Nuh Addawami, dan ditutup dengan pembacaan doa.

Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi 
Editor: Abdullah Alawi 

 


Nasional Terbaru