Lesbumi Jabar: Selamat Hari Wayang Sedunia
Bandung, NU Online Jabar
Ketua Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia PWNU Jawa Barat Hilman Farouq Ghoer mengatakan, seni pertunjukkan adalah salah satu media yang pernah berjasa dalam dakwah Islam, khususnya di Jawa. Namun, belakangan ini perannya tersisih dengan dakwah media-media baru.
Memang, menurut pria yang akrab disapa Abah Faroeq ini, jika diperhatikan pertunjukkan wayang saat ini lebih menonjol unsur entertainnya. Meski demikian, unsur dakwah selalu ada, mempertahankan jejak para wali yang menggunakannya sebagai media dakwah.
“Masyarakat sudah terlalu biasa dengan bebabagai macam dakwah. Banyak sekali dai bertebaran di YouTube dan media sosial lain,” katanya ketika ditanya terkait dunia pertunjukkan wayang pada momentum Hari Wayang Sedunia yang jatuh pada 7 November, hari ini.
Oleh karena itu, menurutnya, para dalang harus melakukan inovasi dan kreasi baru agar wayang tetap hadir bersama masyarakat, khususnya di wilayah Sunda.
Ia mengusulkan, media baru yang ada hari ini, seperti YouTube bisa dimanfaatkan para pegiat wayang sebagai sarana memperkenalkan wayang kepada generasi muda hari ini.
“Pertunjukkan wayang bisa dikemas dalam sebuah studio, pesertanya terbatas, ditayangkan di YouTube, terus diadakan diskusi, saling kasih masukan,” katanya. “Dikemas dengan kemasan yang segar yang cocok untuk anak muda agar mereka tidak hanya mengenal dan mencintai, tapi memelihara dan melestarikan,” lanjutnya.
Ia bersyukur di daerah-daerah di Jawa Barat pewayangan masih tetap ada dan berjalan. Bahkan wayang dikenal oleh bangsa asing.
Lesbumi, kata dia, sebagai lembaga di bawah naungan Nahdlatul Ulama yang mengapresiasi budaya harus menjadi bagian yang turut serta mengapresiasi dan menjaga kelestarian wayang.
“Saya Ketua Lesbumi PWNU Jawa Barat mengucapkan, Selamat Hari Wayang Sedunia,” katanya.
Untuk diketahui, badan PBB UNESCO mengakui wayang sebagai warisan budaya mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity), yang kemudian diperingati sebagai Hari Wayang Sedunia pada tanggal 7 November.
Pewarta: Abdullah Alawi