Ketua PWNU Jabar Kunjungi Pesantren Al-I’tishom
Cianjur, NU Online Jabar
Ketua PWNU Jawa Barat, KH Juhadi Muhammad melakukan kunjungan ke Pesantren Al-I’tishom di Kampung Pasirangin, Desa Tegallega, Kecamatan Warungkondang, Cianjur, Selasa (23/11). Kunjungan tersebut menjadi salah satu rangkaian kegiatan pria yang akrab dipanggil Kiai Juhadi ini di Kabupaten Cianjur, setelah sebelumnya mendampingi Ketua Umum PBNU, KH Said Aqiel Siradj meresmikan Masjid Jami Baiturrohman di Jl. KH Shaleh, Kampung Tugu Kulon, RT 04 RW 20, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.
Kedatangan Ketua PWNU Jabar di Pesantren Al-I’tishom disambut langusng oleh para pengasuh pesantren, ratusan santri dan puluhan tenaga pengajar pesantren yang mempertahankan tradisi salaf tersebut.
Salah seorang Pengasuh Pesantren Al-I’tishom, KH Deden Utsman Ridwan mengajak Ketua PWNU Jabar berkeliling melihat kondisi pesantren, terutama pesantren tematik yang dihuni ratusan santri kecil dengan suasan asri dan pemandangan eksotis di bawah Gunung Gede.
“Alhamdulillah hari ini kami mendapatkan kehormatan bisa dikunjungi Ketua PWNU Jabar, kami ajak beliau untuk berkeliling melihat kondisi yang ada, agar pesantren ini mendapat berkah,” ungkap kiai yang akrab dipanggil Kang Deden ini.
Di hadapan Kiai Juhadi, Kang Deden menjelaskan, bahwa Pesantren Al-I’tishom memilih sistem salaf dengan mengadopsi pola pembelajaran dan kurikulum seperti di Pesantren Lirboyo Kediri, tempat dulu dirinya nyantri. “Meskipun kami menggunakan system salaf, tetapi para santri dibekali dengan segala bidang keilmuan dan keahlian untuk mendedikasikan santri sebagai insan yang multi fungsi, baik dalam bidang ekonomi, teknologi informasi, keahlian khusus lainnya terutama bidang agama,” ujar Kang Deden.
Sementara Ketua PWNU Jabar, KH Juhadi Muhammad pada kesempatan itu merasa bersyukur dapat bersilaturrahim ke pesantren Al-I’tishom, karena salah satu agenda yang ia lakukan di awal-awal kepemimpinannya di PWNU Jabar adalah melakukan silaturrahim ke PCNU, tokoh NU dan pesantren di Jawa Barat untuk melihat potensi dan menggalang konsolidasi dalam upaya memajukan Nahdlatul Ulama di Jawa Barat.
“Potensi yang dimiliki Nahdlatul Ulama di Jawa Barat ini sangat luar biasa, terutama keberadaan pesantren yang sangat banyak, salah satunya adalah Pesantren Al-I’tishom yang mampu mensinkronkan konsep salaf dengan modern, untuk membekali santrinya dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman,” kata Kiai Juhadi.
“Kita ingin seluruh pesantren yang diasuh oleh para Kiai NU se Jawa Barat ini disinergikan, karena jika seluruh kekuatan ini bisa disatukan, maka akan terbangun kekuatan yang sangat dahsyat untuk mendorong kemajuan NU dan Nahdliyin di Jawa Barat,” sambung Kiai Juhadi.
Selain itu, Kiai Juhadi juga menyoroti berbagai terobosan yang dilakukan oleh Pesantren Al-I’tishom, menurutnya sistem yang diterapkan di pesantren tersebut bisa menjadi contoh bagi pesantren lain, terutama dalam merespon kemajuan teknologi informasi dan tantangan perubahan zaman yang sedemikian cepatnya. “Pola Kang Deden yang menggunakan medsos dalam setiap pengajiannya ini sangat kita butuhkan untuk mengimbangi serangan ideologi yang gencar dilakukan oleh minhum di dunia maya, sehingga masyarakat bisa mendapatkan sumber-sumber pengetahuan keagamaan dari kiai-kiai NU yang menjunjung tinggi nilai-nilai moderasi dan sudah sangat jelas sanad keilmuannya,” tutup Kiai Juhadi.
Setelah melakukan kunjungan ke Pesantren Al-I’tishom, Ketua PWNU melanjutkan kunjungan ke pesantren Al-Ittihad Cianjur dan mendapatkan berbagai wejangan dari KH Kamali Abdul Ghani selaku pengasuh sekaligus Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Cianjur.
Pewarta: Iing Rohimin