Ketua PCNU Pangandaran Ajak Umat Maknai Idul Adha dengan Kepedulian Sosial
Sabtu, 7 Juni 2025 | 14:30 WIB

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pangandaran, KH Raden Hilal Faridz Turmudzi. (Foto: NU Online Jabar)
Pangandaran, NU Online Jabar
Hari Raya Idul Adha menjadi momentum bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bagi yang belum mampu menunaikan ibadah haji, disyariatkan berkurban sebagai bentuk kecintaan dan ketakwaan kepada-Nya.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pangandaran, KH Raden Hilal Faridz Turmudzi, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima seekor sapi dari PT Djarum dan seekor kambing dari Polres Pangandaran.
"Alhamdulillah, PCNU Pangandaran mendapatkan seekor sapi dari Djarum dan seekor kambing dari Polres Pangandaran. Terima kasih saya sampaikan kepada Kapolres yang telah menitipkan hewan kurban ke PCNU," ujarnya saat diwawancarai, Kamis (5/6).
KH Raden Hilal menjelaskan bahwa Idul Adha merupakan salah satu hari besar umat Islam yang bertepatan dengan puncak ibadah haji.
"Idul Adha adalah Idul Akbar, yang jatuh pada 10 Dzulhijjah, karena bertepatan dengan puncak pelaksanaan ibadah haji," terangnya.
"Idul Adha adalah puncak dari hari besar umat Islam. Karena itu, kita semua dianjurkan melaksanakan Salat Id, berkurban, dan bagi yang mampu, menunaikan ibadah haji," tambahnya.
Ia menegaskan bahwa makna Idul Adha tidak hanya sebatas pelaksanaan ibadah ritual, tetapi juga penguatan nilai-nilai sosial.
"Yang paling penting dari Idul Adha adalah makna fa shalli li rabbika wanhar. Kata wanhar di situ menguatkan perintah fa shalli. Jika kita tidak mampu menyembelih hewan kurban, bukan berarti tidak bisa berkurban sama sekali. Kurban bisa dimaknai dengan berbagi, berlapang dada, dan berbuat baik kepada sesama," tutur KH Raden Hilal, yang akrab disapa Aden.
"Orang yang rajin salat dan beribadah kepada Allah, tapi tidak memiliki akhlak baik kepada sesama, maka ibadahnya patut dipertanyakan," lanjutnya.
Ia juga menyampaikan doa dan harapannya kepada para jamaah haji dari KBIH NU Pangandaran.
"Semoga jamaah KBIH NU Pangandaran senantiasa diberi kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan ibadah haji," ucapnya.
Ia mengingatkan agar jamaah mengikuti arahan petugas haji.
"Pesan saya, patuhi arahan dari Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), ketua kloter, maupun karom, dan ikuti teknis pelaksanaan yang telah ditetapkan. Yang kedua, jaga stamina untuk pelaksanaan rukun haji, terutama Thawaf Ifadah dan Sa’i. Karena ini merupakan bagian dari puncak haji, yaitu ARMUZNA: Arafah, Muzdalifah, dan Mina," pungkasnya.