Mencari Tuhan di Buram Jendela
Di balik jendela diantara sekat
Hujan, beradu, berdenting
Bergolak
Seperti pengap menguap
Di dalam ruang temaram
Tirai berayun ditiup angin
Kaca jendela semakin berembun membekap sisa cahaya sore
Menahan hangat tanpa perapian
Menatap arah utara
Hanya tembok menjegal keinginan
Menatap timur
Temaram lampu dibekap sepi
Kaca jendela yang berembun
Di bingkai kayu yang terkelupas Angin berhembus bersama butir air
Merayap, mendekap di kaca jendela
Hujan belum reda
Langit semakin pekat
Rumah-rumah terkunci
Serangga berhenti bernyanyi
Malam terlarut tanpa rupa
Pagar bambu tak berderit
Lukisan dinding diam terpaku
Lampu sumbu tanpa pelita
Satu... dua... tiga, menit berlalu
Harapan berhenti tanpa tanda baca
Saat kantuk menyerang tanpa permisi
Membajak kelambu membisu
Air berderap di genting
Daun tak lagi bergoyang
Orang-orang tua terlelap
Anak-anak mendekap
Kata berlanjut koma
Tertidur,
Terlelap...
Berbaringlah hening
Senyaplah...
Di dekapan selimut malam
Jendela tak lagi berembun
Tergusur terlepas
Lelaplah di pangkuan cerita
Kisah-kisah dongeng antah berantah
Tuhan...
Yang tak pernah terbaca di kaca jendela
Nasihin, Lesbumi Kabupaten Bandung